Thursday, May 31, 2007

jiwaku tersudutkan dalam suatu ruang yang tak nyata


hari ini agak melelahkan, aku abis ujian statistika terapan. emang segh soalnya hanya 2 nomer tapi jawabannya memenuhi 2 lembar kertas jawaban. berhadapan dengan angka-angka dan rumus-rumus yang membingungkan. Alhamdulillah semalam aku belajar dan mengkaji semua rumus-rumus yang di jelaskan oleh dosen bersangkutan. anehnya dosen yang bersangkutan tadi mesti mengawasi mahasiswa lain, beliau tetap aja berdiri di sampingku dan menyimak semua angka-angka yang aku tulis di kertas. dosennya ga ngajar akau segh cuman dia langsung kritik jika salah. kebetulan 1 setengah jam aku ngerjain tuh soal ampe waktunya abis. ngga kelar perhitungannku.keluar dari ruangan dengan kening berkerut, bukan karna pekerjaan ngga kelar tapi karna saking pusingnya menjumlah angka² tersebut. aku langsung ke lab komputer buat refresing sekalin ngeliat rumah mayaku.
Entah mengapa aku ingin membuka satu blog temen dan menitip pesan. namun kemudian aku membaca postingannya yang di set tanggal 24 mei yang menceritakan seseorang. kiranya yang aku rasakan tidaklah cuman aku saja yang bisa terdampar dari sisi gelap itu. ada orang lain juga yang notabene tau dan paham atas beberapa hal ternyata bisa mengalami.
sekarang aku dalam tahap penyembuhan batin dan jiwa. menghindari dan berusaha untuk meminimalkan pertemuan dalam dunia maya agar aku bisa terlepas dari belenggu dunia yang bisa membuat aku sakau*ketagihan*untuk berkomunikasi dengan teman-teman dunia maya. banyak penyakit yang aku dapatkan dari dunia maya ini termasuk penyakit hati sendiri. kadang pertama berkomunikasi hanya sebagai teman atau sahabat tapi siapa yang bisa menjaga keutuhan hati. jika virus maya telah merusak segalanya maka rusak semua sistim nyata menjadi maya. sehingga yang kita kenal hanya maya dan maya saja. bertahun-tahun rasanya di dunia maya, dapat aku rasakan perbedaan dari kondisiku. aku rindu bertemu dengan teman-teman aktifisku. aku rindu akan teriak-teriak demo untuk sebuah kejujuran. aku juga rindu dengan mabid-mabid akhwat dan aku rindu pada murobbiku. aku rindu pada aktifitas partaiku bahkan aku rindu pada bunda-bundaku yang kadang aku diskusi dengan mereka tentang membina sebuah rumah tangga, membicarakan masakan dan anak-anak*untung ga topik suami,karna aku masih.....*
kadang untuk mengobatinya itu aku kerumah bunda, bermain dengan anak² bunda dan mengeluarkan segala isi hatiku pada bunda. hanya itu yang bisa aku lakukan.
aku ngga ingin seperti ini, menjadi perantara antara dunia maya dan nyata. aku ingin hidup dalam nyataku,bahkan menginginkan seseorang yang nyata buatku....
"mengapa aku jadi sehna ini
mengapa aku semakin tak tentu dengan arahku sendiri
dan mengapa semua hanya sebatas dalam kemayaan"
*aku merindukan duniaku seperti dulu*

1 comment:

internet bisnis said...

Saya suka sekali kalimat terakhir.