Sunday, June 18, 2006

Keindahan...
tak dapat di ukur dalam keragaman bahasa yang tak jelas
tapi bisa memberikan maknanya lewat senyum dan keelokan diri
melihat sekeliling dunia penuh dengan semerbak rasa yang ada
lihatlah yang di depan ku
putih dan suci dengan kepolosannya
di sanalah terdapat keindahan yang sangat luar biasa
dia masih putih dan masih kosong untuk menjalani hidupnya
namun lambat laun akan mejadi sebuah keindahan yang tergores
dan hanya dialah yang tahu bagaimana dia menghadapi hidupnya dengan baik
dialah........

Masikah Kamu Rindu Pada-Nya




Pemilikku

Di sehelai tikar di atas panggung sandiwara
Berbalut ekspresi diri dan penghayatan
Berhadapan deretan kursi tak bertuan
Sang aktor pun mulai bermonolog

Diriku ini milikku
Aku tahu tentang diriku
Akulah raja dan penguasa diriku
Kukerjakan apa yang kumau
Kupergi ke mana aku suka

Aku makan semauku
Aku tidur sekehendakku
Aku bernafas sesukaku

Tapi, tapi …
Tapi ternyata aku tak tahu berapa jumlah rambutku
Tapi, tapi …
Tapi ternyata gigi-gigi di mulutku juga entah ada
berapa
Tapi, tapi …
Tapi ternyata aku belum pernah melihat seluruh
punggungku

Dan juga, aku tak kuasa mengalirkan darah dalam
tubuhku
Dan juga, tak bisa membuat air ludah dan air
mataku sendiri
Tak tahu berapa panjangnya usus dua belas jariku
Tak tahu bagaimana mengubah O2 menjadi CO2
Tak tahu berapa kali aku berkedip di menit ini
Tak tahu berapa kata kuucap hari ini

Salah, salah, salah
Aku bukan milikku, aku bukan milikku, aku bukan
milikku
Maafkan aku … wahai Pemilikku


Rindu
Saat bermalam di luar rumah
Kita rindu aroma dan kehangatan kamar
Tempat kita merebah dan berleha


Saat berada di kota seberang
Kita rindu keluarga dan saudara
Tempat kita berbagi rasa dan cerita

Ketika bekerja di perantauan
Kita rindu suasana kampung halaman
Tempat bercengkrama bersama teman

Saat berkelana di negeri seberang
Kita rindu pulang ke tanah air
Tempat kita dilahirkan dibesarkan

Saat berada nun jauh di seberang benua
Kita rindu bangsa dan negara tercinta
Tempat kita berbicara bahasa ibu

Saat menjelajah permukaan bulan
Kita pun rindu tuk kembali ke bumi
Tempat menghirup udara dengan bebas

Dan saat berada di alam semesta
Adakah kita rindu kepada Tuhan,
Tempat kita dan segala sesuatu berasal?

dari mozza...makasih buat kiriman puisinya ^_^





Sunday, June 04, 2006

tertera pada pagi hari...
lembayung yang sedang kemerahan menyambut sinar mentari
mencari kehangatan
dan mulai maerasakan kesejukan embun
kicauan yang sangat indah
mendamaikan hati
ku iringi dengan surat-surat cinta dari sang penciptaku
sangat meneduhkan.....