Saturday, December 16, 2006

tangis kini menderai dan berlomba untuk menyentuh tanah. maafkan kanda yang terlalu larut dalam usaha penyelamatan manusia-manusia yang kanda naungi. maaf jika kanda tak sengaja menutup sinar rembulan sehingga tak penuh ia menerangimu, maaf jika tak sengaja kanda torehkan rindu yang berwewangian kegelisahan dan isak tangis akan kesendirian. kamu tak akan pernah sendiri karena doaku untumu adalah udara yang kuhirup setiap kalinya, dan sayangku untukmu adalah nafas yang terhembus setiap kalinya. hanya akan berhenti jika aku temui ajal yang telah terpatri dalam buku besar hidup manusia di tanganNya.

dindaku, maafkan aku jika sinarku tak sempat bangunkanmu di pagi hari. maafkan jika daun-daun penuh cinta terlambat dan terhambat untuk hinggap di jendea kamarmu, juga maafkan aku jika suara bisian cinta dariku tak dapat kau lihat sebagai sinar bintang di awan sana arena tertutup mega. sungguh aku menangis ketika kau suratkan tangismu di layar ini. maafkan aku.

jangan pernah hilang semangat hidupmu karena jika kau hilangkan maka telah kau padaman api nafasku yang akan membuatku terlalu cepat meninggalkan dunia. sirami terus buanga yang kini tampak layu agar esok pagi dapat kau lihat bahwa dia akan kembali bermekaran dan tebarkan wewangian yang akan ingatkan kau kepadaku.

aku kepakkan sayapku untuk mencintaimu
aku pijakkan kakiku di bumi untuk mencarimu
dan aku gumamkan namamu untuk tutup hariku
DARI RIEFstyle="font-style:italic;">

No comments: