Wednesday, January 25, 2006


Teman, sahabat, dan saudaraku

Jalan panjang membentang luas, jalan yang penuh dengan onak dan duru, jalan yang tidak sepi dari ujian dan cobaan. Itulah hakikat jalan kehidupan ini, yang tidak bisa di pahami tabi`atnya kecuali oleh mereka yang sudah melalang buana dalam pahit dan getirnya kehidupan.
Kehidupan memberikan kita penuntutan untuk saling mengenal satu sama lain agar kita dapat hidup secara berdampingan dengan sebentuk keserasian.

Jaman sekarang ini, kenal mengenal itu tidak mesti bertatap muka satu sama lain secara langsung, dengan adanya Ilmu dan Teknologi telah memberikan kita fasilatas dengan hal yang baru untuk saling berkenalan walaupun pada dasarnya terhitung MAYA, yaitu dengan cyber (chating).

Aku teringat 4 tahun yang silam ketika aku masih berada di semester-semester awal perkuliahan, tugas-tugas kuliah menumpuk dan kebanyakan perintahnya harusmencari di internet. Dengan keluguan, aku memasuki sebuah warnet dekat dengan universitas bersama seorang saudari ku (kakak ketemu gede). Dia mengajariku mencari cara mencari tugas-tugasku dan sekaligus mengajariku bermain di dunia maya. Walhasil, hari itu aku menemukan seorang teman yang sampai sekarang menjadi teman, sahabat dan saudara dalam kehidupan ku. Dia sering memakai nick name black_z.

Perkenalan kami waktu itu semakin berlanjut di alat komunikasi maya juga kembali, yaitu di telepon (HP). Kadang kami membangunkan untuk qiyamul lail, saling mengingatkan untuk puasa sunnah dan saling menasehati di saat jiwa dan iman kami lagi labil dan down.

Memasuki hari raya kebesaran, kami saling mengirimkan kartu ucapan saling maaf memaafkan, saat itu kartu pertamanya sangat berkesan bagiku karna di sertai surat dan karyanya sebagai sebuah perenungan. Dia menceritakan tentang celemek putih yang di pakai seorang guru (kebetulan waktu itu aku merangkap jadi seorang guru Tk + mahasiswi)untuk memasak soto ayam di dapur. Karna kesalahan sang guru, celemek itu terkena nodasoto. Guru itu kemudian merendam celemek dengan deterjen Attack untuk menghilangkan noda dan akhirnya celemek itu pun menjadi putih kembali.(ceritanya punya lampiran gambar lho, dia mengirimkan sisa-sisa bakaran kertas putih yang berbentuk celemek).

Selain itu dia juga menempelkan kelopak bunga beserta bagian-bagiannya dan menjelaskan bahwa bila salah satu bagian bunga itu hilang maka bunga itu tidak mempunyai keindahan lagi.
Kartu ucapan terakhir yang aku dapatkan dari dia tahun lalu. Dia mnegirimkan aku tiga lembar daun. Daun pertama bentuknya kecil dan warnanya masih muda, daun kedua agak lebih besar di banding daun pertama tapi warnanya sudah tua dan daun ketiga lebih besar dari keduanya tapi kondisinya sudah kering.

Dari ketiga cerita yang ada di kartu kiriman sahabat ku itu, aku bisa mengambil bebrapa hikmah tentang kehidupan yaitu :

1. Celemek putih, diibaratkan seperti hati kita, kadang hati kita sadar atau tidak sadar di kotori banyak hal seperti rasa benci,prasangka buruk, amarah dan lain-lain. Hanya kitalah yang membersihkan hati kita sendiri dan walaupun tidak seputih yang semula tapi setidak kita telah berusaha untuk membersihkannya dan tetap akan selalu membersihkannya.

2. Kelopak bunga, diibareatkan dengan keserasian kita baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas lagi. Kita harus bisa menserasikan diri kita agar tercipta kehidupan yang harmonis, karna jika salah satu dari hal-hal itu hilang maka hilang pula keindahan hidup.

3. Tiga daun, diibaratkan dengan kehidupan dimana kita melaluinya yaitu masa bayi dan kanak-kanak, dewasa, dan tua. Daun pertama menunjukan bahwa kita pernah berada di masa bayi dan kanak-kanak yang suka bermain serta selalu merengek pada orang tua atau saudara kita. Dau kedua menunjukan bahwa kita pernah berada pada masa remaja yang akan menjadi dewasa dan mulai mengenal secara keseluruhan. Daun yang ketiga menunjukan bahwa kita akan berada di masa tua setelah kita telah melewati dua masa sebelumnya. Bahwasanya tidak ada manusian yang luput dari perguliran masa tersebut hingga ajal menjemput dan mengembalikan kita kepada Sang Khaliq.

Yang aku salutkan juga dari sahabtku itu adalah amplop kartunya. Amplop kartunya bukan dari amplop siap guna tinggal beli tapi amplopnya terbuat dari koran bekas. Aku mengerti pesan apa yang ingin dia sampaikan, bahwasanya kita bisa hidup lebih tawadhu. Kalaupun kita bisa berkarya menggunakan bahan seadanya dan bisa di pakai mengapa kita mesti boros segala mengeluarkan biaya.

Nah itulah ceritaku kali ini tentang seorang teman,sahabat dan saudara bagiku. Kalaupun dia membaca artikel ini aku ucapkan terimakasih. Semoga hubungan silaturahmi kita tidak akan terputus dan Allah selalu menjaga persaudaraan yang selama ini kita pupuk dalam dakwah.
Keep istiqomah selalu buat mas sholhan azaz, saudari mu ini selalu mendoakan mu semoga Allah membukakan pintu kesuksesan bagimu......amin...
Katakanlah „wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau beri kerajaan kepada yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan daro orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan, sesungguhnya Engakau maha kuasa atas segala sesuatu .“(QS. Ali Imran[3]:26)

No comments: