Sunday, January 22, 2006

NEGERI DIATAS RAWA

Makassar bisa juga di juluki sebagai kota yang penuh dengan kearamaian, banyak tepat-tempat pendidikan yang terbangun di kota ini, sekarang aku bercerita tentang makassar karena aku berada di daerah ini sekarang. Sederatan objek yang bisa di lukiskan di makassar untuk mengungkapkan dan menggambarkan keindahannya, pantai yang terbentang di makassar sangant indah..namanya pantai losari, selain itu makassar mempunyai kendaraan yang biasa di sebut deretan semut biru. Semut biru di makassar itu adalah deretan angkot kota untuk berbagai jurusan yang di identikkan dengan warna khas, yaitu biru. Namun kali ini aku akan bercerita tentang satu keadaan dan situasi yang ada di makassar, letaknya tidak jauh dari Universitas Hasanuddin dan kawasannya semua adalah kalangan mahasiswa. Yaitu Negri Di Atas Rawa.

Negeri Diatas Rawa adalah julukan dari kawasan kost mahasisiwa unhas yang dekat dengan kampus unhas itu sendiri. Dikawasan ini bangunan-bangunan rumah yang terbangun kebanyak milik warga makassar setempat dan di jadikan sebagai rumah kost agar mahasiswa unhas yang dari berbagai daerah dapat memiliki tempat tinggal terdekat denagna kampus mereka. Sebenarnya, pihak universitas juga menyediakan tempat untuk mahasiswa namun karna mahasiswa unhas terlalu banyak maka asrama itu tidak mencukupi.

Negri diatas rawa ini di juluki dengan nama Pondokan, dimana dalamkawasan pondokan semuanya serba teratur karna memiliki struktur organisasi juga. Selain itu fasilitasnya bisa di katakan lengkap buat mahasiswa karna dikawasan pondokan ini di sediakan listrik, air Pam dan termasuk ada fasilitas keagamaan (mesjid pondokan).

Pondokan di katakan negri diatas rawa karna dulu kawasan pondokan ini berdiri diatas daerah rawa, yang kebanyakan berbentuk Rumah Panggung, namun karna perubahan dan semakin banyak pemilik tanah membangun pondokan akhirnya kawasan rawa ini tak terlihat seperti rawa lagi tapi terlihat seperti daerah pemukiman yang bila di lihat secara dekat dan cermat penghuninya adalah orang-orang intelek (mahasiswa ghi thu lho).

Yang memiliki pondokan tidak hanya satu orang saja tapi tiap satu pondokan pemiliknya berbeda dan bentuknya juga beragam, ada yang terbuat dari akyu (Rumah panggung) dan ada juga yang beton(rumah).

Mahasiswa yang hidup di kawasan negri di atas rawa ini menyewa satu kamar yang masing-masing pondokan berlainan harga. Harga sewa kamar paling murah adalah 300 ribu pertahun dan harga yang paling mahal adalah 1 juta pertahun di mana tentu saja pasilitas yang di miliki nya berbeda.

Nah, hanya itu saja sekilas dari Negri di Atas Rawa yang ada di makassar, mungkin suatu hari nanti aku bisa menambahkan wacana ini buat membagi pengalaman atau membagi cerita dengan pembaca yang sedang mengklik web blogspot aku. Moga ini ada manfaat sebagai bahan untuk berpetualang di kota ayam jantan ini ,

Salam silaturahmi selalu dari ku dan satu lagi, jika berada di makassar terutama di kawasan Negri Di Atas Rawa ini, kita bisa membagi cerita dan berdebat tentang masalah apapun karna tidak hanya ada aktivis yang mempunyai ideologi berbeda juga tempat ini banyak aktivis-aktivis yang bisa membina ke tujuan yang lebih baik karna mereka adalah aktivis Harokih.

Wassalam..
Dinda,
Jannatunnisa @colection_
Ros_tekpert 01` Unhas

1 comment:

fiorelino said...

Dear Dinda,
bagaimana cara pencarian kost padawaktu Dinda belum berada di Makassar?

Tanggal 1 oktober nanti saya akan mengadakan penelitian di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, dan saya saat ini masih mencari kost-kost an dekat rumah sakit atau universitas.

Sayangnya sampai sekarang belum ketemu ... apakah Dinda bisa bantu?

dwi at anoraganingrum.de